Diberdayakan oleh Blogger.
 

Kamis, 31 Mei 2012

Sriwijaya FC

         Sriwijaya Football Club atau yang lebih populer dengan sebutan Sriwijaya FC, adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan. Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- merupakan tim milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setelah terjadi penjualan opsi kepemilikan dari Persijatim Jakarta Timur, tim perserikatan asal Jakarta Timur.  
         Setelah melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya pada tanggal 23 oktober 2004 dicapailah kata sepakat untuk selanjutnya dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (Mo U) antara M. Zein selaku pemilik Persijatim yang di Take Over oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili langsung oleh Syarial Oesman selaku Gubernur Sumatera Selatan, untuk selanjutya Persijatim menjadi Sriwijaya Football Club (SFC).


Berdiri: 1976 (Persijatim Jakarta Timur)
Alamat: Komp. Palembang Square, Jl. Angkatan 45 / Jl. POM IX No.R-130 Indonesia
Telepon: +62 (0) 711 380130
Faksimile: +62 (0) 711 316816
Surat Elektronik: sfc@sriwijaya-fc.com
Laman Resmi: http://www.sriwijaya-fc.com
Ketua: Dodi Reza Alex Noerdin
Direktur: Hendri Zainuddin
Stadion: Gelora Sriwijaya Jakabaring
 
Catatan Prestasi
 
Liga Indonesia
2005: Peringkat ke-9, Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-6, Wilayah Barat
2007: Juara

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-5
2009/10: Peringkat ke-8
2010/11: Peringkat ke-5

Piala Indonesia2005: Putaran 2
2006: Putaran 1
2007: Juara
2008/09: Juara
2009/10: Juara

Liga Champions AFC2009: Babak Grup
2010: Babak Play-Off

Piala AFC
2010: 16 Besar

Community Shield Indonesia2010: Juara

Inter Island Cup2010: Juara

http://www.goal.com/id-ID/teams/indonesia/1256/sriwijaya-fc/info


Sumber Daya Alam Sumatera Selatan






     Sumber daya alam khususnya potensi energi primer yang terdapat di wilayah Sumatera Selatan merupakan daya tarik kuat bagi masuknya penanaman modal untuk meningkatkan perekonomian daerah. Hal ini didukung oleh letak Provinsi Sumatera Selatan diantara Pulau Jawa dan Singapura/Malaysia yang secara ekonomi sangat strategis. Salah satu sumber daya alam itu adalah Batu Barra. salah satu bahan bakar fosil.
      Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Cadangan batubara di Sumatera Selatan 18,13 milyar ton. Lokasi batubara terdapat di kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin dan Musi Rawas. Mutu cadangan batubara pada umumnya berjenis lignit dengan kandungan kalori antara 4800-5400 Kcal/kg.
    Cadangan batubara tersebut baru dikelola PT Bukit Asam dam dan PT Bukit Kendi pada lokasi Kabupaten Muara Enim. ;Sedangkan cadangan sebanyak 13,07 Milyar Ton belum dikelola sama sekali.

Ikon Palembang



        Palembang, Memiliki Banyak Ikon diantaranya Jembatan Ampera. Jembatan Ampera merupakan Salah satu jembatan tertua di indonesia. Setelah merdeka, masyrakat seberang ulu dan seberang ilir jika hendak menyeberang. Mereka menggunakan transportasi air berupa perahu atau tongkang. Masyrakat Palembang lalu meminta kepada Presiden RI pertama, Ir Soekarno untuk membuat jembatan yang dapat memudahkan akses transportasi melakukan penyeberangan. Soekarno setuju. Pembangunan jembatan dimulai 16 September 1960 silam. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampas an perang Jepang yang ditaksir kala itu sekitar 2,5 miliar yen.
           Tenaga ahli juga didatangkan dari negeri matahari terbit tersebut. Semula bagian tengah badan Jembatan Ampera ini bisa diangkat bila ada kapal besar yang lewat di bawahnya. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan mengangkat hanya butuh 30 menit untuk mengangkat penuh jembatan. Namun kemampuan untuk angkat badan jembatan itu hanya bertahan sekitar 10 tahun. Sebab pada tahun 1970, bagian tengah jembatan ini sudah tidak dapat diangkat lagi karena arus lalu lintas sudah mulai ramai yang melewati jembatan itu. Kapal kecil yang memiliki ketinggian maksimal 9 m, masih dapat lewat di bawah jembatan kebanggan wong kito ini. Tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara ini diturunkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan panjang jembatan 1177 m, dan bentang jalan 22 m, jembatan ampera ini menghubungkan antara dua bagian kota Palembang yaitu ilir dan ulu yang terpisah oleh sungai Musi.
                Jembatan Ampera semula berwarna abu-abu. Kemudian sempat diubah warna kuning pada masa Orde Baru. Kemudian di masa kepemimpinan Wali Kota Eddy Santana Putra, warna jembatan itu itu dicat merah. Eddy Santana yang ingin menghidupkan wisata bahari Palembang. Menghiasi jembatan tersebut dengan lampu-lampu yang menarik. Alhasil landscape berlatar belakang Jembatan Ampera sangat indah dengan kerlap-kerlip cahaya lampu yang menawan. Ada juga orang yang berkomentar melihat Jembatan Ampera setelah dipoles, laksana melihat jembatan San Fransisco di malam hari. Mungkin perbandingan ini amat jauh namun sedikitnya wong Palembang, boleh bangga karena keindahan jembatan itu mulai menyedot perhatian. Obsesi Eddy Santana untuk menjadikan Jembatan Ampera sebagai ikonnya kota Palembang secara internasional berangsur-angsur sepertinya mulai terwujud. Televisi nasional mulai sering menggelar event nasional berlatar belakang jembatan tersebut.
                Jembatan Ampera atau orang-orang tua kadang menyebutnya ‘Proyek’ diresmikan Letjen Ahmad Yani, pada 30 September 1965. Ini merupakan kiprah terakhir Letjen Ahmad Yani di Sumsel karena besoknya beliau tewas dibunuh oleh Gerakan 30S-PKI. Mulanya jembatan ini dinamakan Jembatan Bung Karno. Pemberian nama ‘Bung Karno’ sebagai ungkapan terima kasih masyarakat Sumsel khususnya warga Palembang karena Presiden Soekarno telah mengabulkan permintaan masyarakat agar dibangunkan jembatan. Namun saat itu wibawa Bung Karno sedang merosot tajam apalagi pasca peristiwa penculikan tujuh jenderal dalam Gerakan 30S-PKI. Gerakan Anti-Soekarno, menyebar dimana-mana sehingga berakibat juga pergantian nama jembatan menjadi Jembatan Ampera yang merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat.
                Jembatan kebanggan wong Sumsel ini, sudah sering tertabrak kapal pembawa batu bara yang melintas di bawahnya. Selain memang sudah berumur ada benturan keras itu menyebabkan pergeseran sehingga diperlukan renovasi. Tahun 1981, pemerintah menghabiskan dana sekitar Rp. 850 juta dalam melakukan renovasi. Renovasi dilakukan setelah muncul kekhawatiran akan ancaman kerusakan Jembatan Ampera bisa membuat ambruk. Kekhawatiran ini cukup beralasan. Januari 2008 silam, sebuah tongkang pembawa batu bara menabrak jembatan ini hingga menyebabkan salah satu tiang fender patah. Seorang peramal asal Belanda, Mama Laurent juga pernah meramalkan pada tahun 2007 Jembatan Ampera akan ambruk jika tidak dilakukan renovasi. Memang ramalan itu tidak terbukti apalagi pemerintah menyikapinya dengan melakukan renovasi. Pemerintah Jepang juga pernah melakukan riset yang kesimpulannya menyatakan Jembatan Ampera masih tetap kokoh sampai 50 tahun lagi.
                Masih kuat dalam ingatan kita, pada era 1970 hingga 2000, suasana dibawah Jembatan Ampera sangat kumuh dan becek. Disana berkumpul mobil angkot tua antre menunggu penumpang, penjual buku dan majalah bekas, pedagang pakaian bahkan jika sore pedagang ikan juga menggelar dagangannya disana. Suara hiruk pikuk suara pedagang menjajakan barang dagangannya ditambah aroma tidak sedap dari tempat sampah yang tidak diangkat petugas kebersihan sehingga isinya sudah meluber dari tempat yang disediakan. Sekarang pemandangan itu tidak ada lagi. Pemerintah Kota Palembang terus menata sekitar Jembatan Ampera termasuk juga gedung-gedung pertokoan di Pasar 16 ilir, yang merupakan bangunan lama ditata apik. Catnya diperbarui, atap-atapnya juga dibuat dengan menonjolkan desain lama yang mengandung sejarah. Pada malam hari, di bawah Jembatan Ampera Seberang Ilir, banyak pedagang berjualan berbagai jenis kuliner murah meriah namun enak di lidah. Gebrakan Wali Kota Eddy Santana Putra dalam mewujudkan Wisata Bahari dengan ikon Jembatan Ampera dan BKB, sepatutnya mendapat acungan jempol. Di seberang ulu, Pemkot Palembang juga akan membangun plaza yang memungkinkan masyarakat dapat menikmati keindahan sungai yang merupakan urat nadi perdagangan internasional pada masa Kerajaan Sriwijaya. Pemerintah juga akan menjadikan Rumah Kapitan sebagai salah satu lokasi kunjungan wisata di Kota Palembang.
Di masa dia, pedagang kaki lima (PKL) dapat dipindahkan tanpa harus ada ketegangan yang berdampak anarkis. Sebagai warga Kota Palembang atau Sumsel, seharusnya kita ikut berpartisipasi mewujudkan Palembang sebagai kota wisata bahari dengan turut menjaga keamanan, keramahan serta kebersihan sehingga wisatawan baik domestik maupun mancanegara merasa nyaman dan aman berada di kota empek-empek ini. Bukankah jika banyak wisatawan akan berdampak meningkatnya perekonomian wilayah yang bersangkutan.

makanan


         Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.



  •     Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
  •        Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
  •         Model, salah satu olahan pempek yang menggugah selera Pindang ikan patin khas Palembang, rasanya pedas, asam dan gurih. Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
  •     Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.
  •     Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.
  •     Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
  •     Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
  •     Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.
  •     Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.
  •     Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.   
  •     Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
  •     Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip pempek yang dicocol dengan kuah santan dan kemudian dibungkus daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api dan biasa disantap dengan saus cabai / kacang.
  •     Kemplang, berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang hingga mengembang.
  •     Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.
  •     Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya."[14]
  •     Kue Delapan Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan dan sering disajikan di hari raya.
  •     Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.

Sejarah palembang





       Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990).
           Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.
        Kondisi alam ini bagi nenek moyang orang-orang Palembang menjadi modal mereka untuk memanfaatkannya. Air menjadi sarana transportasi yang sangat vital, ekonomis, efisien dan punya daya jangkau dan punya kecepatan yang tinggi. Selain kondisi alam, juga letak strategis kota ini yang berada dalam satu jaringan yang mampu mengendalikan lalu lintas antara tiga kesatuan wilayah:
  • Tanah tinggi Sumatera bagian Barat, yaitu : Pegunungan Bukit Barisan.
  • Daerah kaki bukit atau piedmont dan pertemuan anak-anak sungai sewaktu memasuki dataran rendah.
  • Daerah pesisir timur laut.
     Ketiga kesatuan wilayah ini merupakan faktor setempat yang sangat mementukan dalam pembentukan pola kebudayaan yang bersifat peradaban. Faktor setempat yang berupa jaringan dan komoditi dengan frekuensi tinggi sudah terbentuk lebih dulu dan berhasil mendorong manusia setempat menciptakan pertumbuhan pola kebudayaan tinggi di Sumatera Selatan. Faktor setempat inilah yang membuat Palembang menjadi ibukota Sriwijaya, yang merupakan kekuatan politik dan ekonomi di zaman klasik pada wilayah Asia Tenggara. Kejayaan Sriwijaya diambil oleh Kesultanan Palembang Darusallam pada zaman madya sebagai kesultanan yang disegani dikawasan Nusantara.

Visi & Misi

Visi
Sumatera Selatan 2008 Bersatu, Lebih Maju, Sejahtera, Dan Berdaya saing global dengan menerapkan otonomi daerah secara murni dan konsekuen.

Misi
  1. Meningkatkan kinerja pemerintahan daerah ke arah realitas kepemerintahan yang baik untuk memacu kerjasama dan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
  2. Mengoptimalkan pendayagunaan potensi berbagai sumberdaya secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan guna meningkatkan daya saing Sumatera Selatan terhadap pasar regional, nasional dan internasional.
  3. Meningkatkan pengembangan bidang-bidang unggulan guna mempercepat pengembangan industri serta peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah.
  4. Meningkatkan kemandirian kabupaten/kota melalui penguatan kemampuan pembiayaan dalam rangka penyelenggaraan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab 
Tujuan
  1. Menjadikan Provinsi Sumatera Selatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomiSumatera Bagian Selatan yang konduktif bagi ketertiban dan stabilitas regional maupun nasional.
  2. Memacu kepariwisataan daerah yang mengngkat harkat social budaya local sehingga menjadi sumber pendapatan masyarakat dan daerah yang semakin dapat diandalkan.
  3. Mempercepat pertumbuhan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk dan nilai pendapatan masyarakat.
    Mengangkat potensi sumberdaya energi dan migas untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik daerah serta untuk menunjang percepatan pembangunan wilayah secara berkelanjutan.
  4. Memajukan sitem perdagangan yang mendorong peran aktif masyarakat dalam memperbesar intensitas dan volume perdagangan lintas kabupaten atau lintas provinsi dan perdagangan antar pulau ataupun ekspor impor.

Rabu, 30 Mei 2012

Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Sumatera Selatan


      

      Sumatera Selatan Atau Palembang Adalah Salah satu Kota tertua dan Kota Terbersih di Indonesia. Palembang juga merupakan salah satu tempat tujuan para wisatawan asing maupun lokal. Terdapat banyak sekali sumber daya Di sumatera selatan ini diantaranya sumber daya alam dan Sumber daya Manusia. Semua itu saling berhubungan dan saling membutuhkan sama lainnya. Sumber daya alam di jaga dan di rawat agar sumber daya manusia bisa memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
          Sumatera Selatan memiliki banyak sumber daya alam,salah satu misi dari Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur yaitu memanfaatkan potensi sumber daya sumatera selatan sebagai salah satu andalan yang siap bersaing di dunia internasional yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara yang wajib di kunjungi oleh wisatawan asing. Selain itu juga, Sumber daya Manusia di palembang tidak kalah kreatif dengan Sumber Daya Manusia di kota lainnya di indonesia. Sumber Daya Alam di Sumatera Selatan telah dapat merubah dan menjadikan Sumber daya alam yang tersedia menjadi kerajinan yang telah dikomsumsi oleh nasional maupun Internasional.
         Provinsi Sumatera Selatan Yang dikelilingi Oleh Sungai dan berbukitan membuat Provinsi ini kaya akan Sumber Daya Alam. Sumber Daya Alam yang ada di sumatera selatan salah satunya adalah Enceng Gondok. Eceng Gondok adalah salah satu jenis Tumbuhan air mengapung. Enceng Gondok yang sebagian besar dianggap sebagai gulma atau tanaman pengganggu bisa juga dimanfaatkan dan dibuat sebagai salah satu kerajinan yang bermotif Sumatera Selatan. Kerajinan tersebut berbentuk Tas,Spatu,Sandal,Pernak-pernik dll. Semua itu dibuat dengan bahan dasar Enceng Gondok yang tersebar di sungai-sungai di Sumatera Selatan.
        Di Palembang Khususnya, Terdapat beberapa pengerajin enceng gondok. Salah satunya yaitu terdapat di daerah Plaju. Usaha Kerajinan ini didirikan oleh Bapak Wiryo Suparjo yang beralamatkan jalan Jama-jama Kecamatan Bagus Kuning Plaju. Pembelian dan pemesanan kerajinan tersebut, sudah ada di seluruh kota indonesia. Ini membuktikan bahwa kerajinan yang bermotif dan berasal dari palembang bisa diterima dimana saja. 
       Sumber daya Alam dan Sumber daya Manusia yang cerdas akan memajukan Provinsi ini dan menjadikan Provinsi ini sebagai Provinsi yang sangat berguna bagi seluruh rakyat indonesia.



        

         




          

Cinta Sumatera Selatan, Provinsi Digital

      
        Sumatera Selatan, Merupakan salah satu Provinsi Tertua dan Terluas di Indonesia. Provinsi ini juga sangat maju dalam Sumber daya dan Teknologinya.  Sumber daya manusia yang ada di palembang telah membuat beberapa trobosan baru, sehingga provinsi ini siap bersaing dalam bidang teknologi digitalnya. Pemanfaatan teknoloogi digital yang ada di provinsi ini membuat segala sesuatu menjadi indah dan mudah dikerjakan.
       Teknologi digital sangatlah penting dalam suatu Provinsi, Pemerintah Provinsi ini sudah memiliki website sendiri dengan isi semua yang ada di Provinsi ini, Jaringan Wifi gratis telah tersebar di beberapa titik di Provinsi ini, Sumber daya alam di kenal kan melalui jaringan internet, jaringan internet telah masuk kedalam kabupaten yang ada di provinsi ini, Di malam hari di kota Palembang khususnya, lampu-lampu jalan dan Layar-layar digital membantu membuat Kota ini menjadi kota yang indah dan menjadi kota yang paling enak di nikmati dimalam hari.
        Banyak sekali Sumber daya manusia di Provinsi ini bekerja di perusahaan  besar di negara lain. Ini membuat negara lain yakin, Bahwa sumber daya manusia di provinsi ini memiliki kecerdasan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
        Semua Sumber daya manusia bahu-membahu memaju kan Provinsi ini, Karena mereka Cinta Sumatera Selatan dan agar Propinsi ini menjadi provinsi digital yang siap bersaing dengan Provinsi lainnya di Indonesia dan Di negara lain.

BLog Design Competition

Sponsored By

Sponsored By
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Relawan TIK Sumsel

Dishubkominfo Sumsel
 
Copyright © 2012 Palembangdigital.blogspot.com

Makasih Udah Mampir, Semoga Bermanfaat